Dewasa ini, jumlah pondok pesantren yang ada di Indonesia semakin meningkat. Pondok pesantren (Ponpes) ini didirikan dengan tujuan sebagai tempat belajar agama Islam bagi masyarakat. Para santri yang belajar di ponpes harus menginap di asrama yang telah disediakan oleh ponpes. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya belajar agama Islam membuat keberadaan ponpes sangat penting. Salah satu ponpes yang berdiri dan berkembang untuk menunjang pendidikan agama Islam adalah Ponpes Miftahul Huda. Pondok pesantren ini berlokasi di Kencuran Senting, Sambi, Boyolali. Ponpes Miftahul Huda menjadi salah satu Islamic Boarding School dengan sebuah yayasan. Ponpes ini resmi didirikan pada tanggal 09 Mei 2006. Ketua yayasan yang pertama adalah Bapak Paiman Ahmad Muslim yang juga merupakan salah satu tokoh agama yang penting di Desa Senting, tempat dimana Ponpes Miftahul Huda berada.
Beberapa Jenjang Pendidikan di Ponpes Miftahul Huda
Sebagai sebuah Islamic Boarding School, Ponpes Miftahul Huda tentu memiliki sistem pendidikan yang dibuat secara sistematis dan mengacu pada kurikulum pendidikan agama Islam serta nasional. Hal ini membuat Ponpes Miftahul Huda menggunakan beberapa jenjang pendidikan sehingga para santri dapat belajar dalam setiap tingkatan secara menyeluruh. Beberapa jenjang pendidikan dalam Ponpes Miftahul Huda adalah Kulliyatul Mu’allimat Al Wustho, Kulliyatul Mu’allimin Al Wustho, Kulliyatul Mu’allimat Al Ulya, Kulliyatul Mu’allimin Al Ulya, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Jenjang pendidikan Kulliyatul Mu’allimat Al Wustho dan Kulliyatul Mu’allimin Al Wustho merupakan jenjang pendidikan yang setara dengan SMP. Kulliyatul Mu’allimat Al Wustho diperuntukkan bagi santri putri sedangkan Kulliyatul Mu’allimin Al Wustho diperuntukkan bagi santri putra. Jenjang pendidikan ini dapat ditempuh oleh calon santri yang telah lulus dari SD/MI. Durasi pendidikan dari jenjang pendidikan ini adalah selama 3 tahun. Lulusan dari jenjang pendidikan ini diharapkan memiliki hafalan Al Qur’an minimal 3 juz. Selain itu, mereka juga harus memiliki aqidah yang lurus serta akhlak mulia. Lulusan dari jenjang pendidikan ini juga diharapkan dapat membaca Al Qur’an dengan benar serta memahami maknanya, memiliki pemahaman tentang agama Islam dasar, dapat lancar berbahasa Inggris dan Arab, serta memiliki pengetahuan dalam bidang ilmu pengetahuan umum.
Sementara itu, jenjang pendidikan Kulliyatul Mu’allimat Al Ulya dan Kulliyatul Mu’allimin Al Ulya merupakan jenjang pendidikan setara dengan SMA. Kulliyatul Mu’allimat Al Ulya diperuntukkan bagi santri putri sedangkan Kulliyatul Mu’allimin Al Ulya diperuntukkan bagi santri putra. Bagi lulusan SMP/MTs, lulusan I’dad Lughawi, dan Ponpes Miftahul Huda dapat mengikuti program jenjang pendidikan ini. Lulusan dari jenjang pendidikan ini diharapkan memiliki beberapa kompetensi seperti hafal Al Qur’an sebanyak 5 juz, memahami Hadis Nabawi, memiliki keterampilan berdakwah, berakhlak mulia dan beraqidah lurus, berbahasa Arab dan inggris, dll. Sedangkan jenjang pendidikan SMK memiliki fokus pada Jurusan Teknik Motor. Lulusan SMK dari Ponpes Miftahul Huda diharapkan memiliki beberapa kemampuan seperti hafal Al Qur’an minimal 3 juz, berbahasa Arab dan Inggris, memiliki beberapa keterampilan tentang motor seperti perbaikan motor, sistem kelistrikan, dll.
Mengenakan Peci Selama Belajar di Ponpes
Saat belajar di Ponpes Miftahul Huda, para santri tentu membutuhkan beberapa pakaian yang sesuai dengan aturan pondok. Salah satunya adalah peci yang digunakan untuk menutup kepala. Para santri bisa bisa secara kolektif membeli banyak peci sehingga harganya lebih murah dengan kualitas terbaik. Pembelian peci secara kolektif dapat dilakukan melalui grosir peci kopiah songkok.