3 Fakta Mengenai Sarden Mengandung Cacing yang Perlu Anda Ketahui

Belakangan ini masyarakat telah dihebohkan dengan sebuah isu adanya cacing di dalam sarden. Hal ini sudah pasti sangat merugikan banyak pihak, mengingat sarden merupakan ikan yang kaya akan gizi dan sangat bermanfat bagi kesehatan. Namun apakah benar bahwa sebenarnya ada cacing di dalam sarden kalengan? Apakah cacing tersebut berbahaya bagi tubuh? Untuk mendapat jawabannya, Anda bisa simak beberapa faktanya berikut ini.

  1. Sarden tidak mengandung cacing, melainkan hanya di beberapa produk ikan makarel kalengan

BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan telah menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada cacing di dalam produk ikan sarden kalengan. Ternyata produk yang mengandung cacing didalamnya adalah 3 merek ikan makarel kalengan. 3 merek ikan makarel kalengan yang ada cacing di dalamnya adalah IO, Farmerjack, dan HOKI. Ke 3 produk tersebut sudah ditarik dari peredaran karena memang sangat tidak layak untuk dikonsumi.

  1. Cacing yang ada di dalam ikan makarel kalengan ini sudah mati

Hasil analisis serta temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan menyebutkan bahwa sebenarnya cacing yang ada di dalam produk-produk ikan makarel kalengan ini bukanlah cacing hidup, melainkan cacing yang sudah mati. Cacing yang ditemukan merupakan cacing parasit Anisakis sp. Jenis cacing ini banyak ditemukan pada ikan laut, termasuk juga ikan makarel yang telah dikemas dalam kaleng.

  1. Akibat jika terlanjur makan cacing dalam ikan makarel kalengan

Dalam jurnal Foodborne Pathogens and Disease menyebutkan bahwa ada dua hal yang bisa terjadi jika seseorang terlanjur memakan cacing pada ikan makarel kalengan baik itu cacing mati ataupun hidup. Yang pertama adalah berupa gangguan pada sistem pencernaan dengan gejala awal muntah, mual, dan diare. Hal yang kedua yang bisa saja terjadi yaitu reaksi alergi terhadap jenis cacing Anisakis tersebut. Cacing yang ada di dalam ikan makarel ini sangat berpotensi untuk menyebabkan reaksi alergi karena memiliki kandungan zat kimia yang tertentu sejenis protein yang berbahaya bagi tubuh manusia. Gejala reaksi alergi yang ringan adalah hidung berair, mata gatal, dan mulut sangat, sedangkan reaksi alergi yang serius adalah terjadinya syok anifilaktik.